Tuesday, August 28, 2012

(Catatan SasteraLapar) : Bumbu Genep Kecil, Matur Suksma



Beberapa bulan yang lalu saya jalan-jalan ke toko buku, dan membaca sebuah buku tentang resep masakan khas Bali (dasar saya palupian, jadi lupa judulnya apa yang jelas resep-resepnya khas sekali). Disitu saya menemukan beberapa jenis bumbu seperti bumbu genep besar, genep kecil dan bumbu wangen. Bumbu genep besar dan bumbu wangen dimata saya agak ribet, apalagi kalau bumbu wangen harus tambahkan sedikit kemenyan (apa saya harus bilang WOW?...ya WOW!). Buru-buru saya catat pakai HP resep bumbu genep kecil ini.

Monday, August 27, 2012

(Kembang Lambe Siang) : Mie Goreng Aceh Modifikasi Perjuangan

Salah satu hobi yang paling saya suka dalam hidup adalah memasak. Oh iya, sejak kecil memang saya senang melakukannya. Meskipun masih dalam level dasar, belum sampai buat kue-kue panggang atau yang kelas chef. Hanya sayang, sejak pindah ke Semarang dan kost, saya hanya bisa praktek masak memasak ini jika pulang ke Malang. Biasanya begitu sampai dirumah dan salam ke orangtua, tempat pertama yang saya datangi adalah dapur. Ngapain saja didapur? lihat-lihat apa saja yang ada di kulkas dan masak apa. Setelah itu baru mulai praktek.

Tuesday, August 14, 2012

(Puisi SasteraLapar) : Sarapan

Kala kuterjaga dari mimpi panjangku
Kala kuharus tinggalkan istana kapukku
Aku terjaga
Bengong....
Tak tahu berbuat apa setelah ini...
Kubergegas pergi membersihkan diri...
Setelah kurapi, aku terdiam
Perutku yang sedari malam telah kosong melompong
Kembali melantunkan gita-gita laparnya
Ah, pagi sudah datang...

(Puisi SasteraLapar) : SOP

Hanya ada semangkuk
Tersaji panas-panas didepan mataku
Pergaulan antara berbagai bentuk
Wortel
Kubis
Ceker ayam
Tomat
Seledri
Kotak-kota kentang

(Puisi SasteraLapar) : KARE

Asalmu darilah bumi Hindustan
Kaya bumbu, penuh cita rasa
Aromamu menggoda seleraku
Kukorek-korek darimana bahan bakumu
Kucari-cari disinilah kau kutemukan

Kayu manis yang harum
Kapulaga yang menggoda
Jahe yang pedas dan panas
Daun kare yang beraroma misterius
Jintan serta aneka rempah yang bersinergi

(Puisi SasteraLapar) : Memasak Dalam Persimpangan

Kuhimpun semua bumbu yang aku beli
Kurajang halus-halus bumbu-bumbu
Kulumatkan hingga tak lagi berwujud
Wadagnya telah menjelma dalam batu cobekku

Kuterpaku kemudian...
Manakala aku harus menghadap bahan baku
Dadaku berdebar manakala tiba dipersimpangan
Bahan manakah yang aku pilih?

(Puisi SasteraLapar) : MENGGORENG KATA


Yang harus ada adalah perapian
Apapun wujudnya....kompor gas atau kompor arang
Bahkan kayu bakarpun bila ada...
Jangan lupa, angsurkan api agar menyala
Hati-hati, jangan salah arah...

Adalah penggorengan yang harus kita siapkan
Apakah yang biasa, ataukah yang anti lengket
Semacam teflon dan kroco-kroconya...
Taruhlah diatas pendiangan, kompor atau apa saja yang membara
Biarkan dia membara

(Puisi SasteraLapar) : MEREBUS GANTANG KATA



Kata-kata itu masih berada dalam piring pikiranku
Abjad demi abjadnya masih tersusun dalam relungku
Berkeliaran, bergentayangan dalam keadaan mentah
Kutangkapi abjad demi abjad yang masuk dalam pikiran itu

Kuhimpun gantang-gantang kata itu menjadi satu
Dalam suatu mangkuk candradimuka yang kubuat dari jiwaku
Sementara ragaku mempersiapkan periuk besar berisi air inspirasi
Membakarnya dengan api-api emosi dan gairah

(Resep SasteraLapar) : Havermut Piskuma




Category:   Breakfast & Brunch
Style:   American
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   Satu

Description:
Bangun jam 3.30 WIB, mau ke warteg untuk sahur malasnya setengah mati. Kebetulan saya sempat beli susu kedelai, kurma 300 gram dan pisang semalam sebelumnya. Ya sudah, daripada repot-repot saya olah saja. Pisau? pas tidak ada jadi saya potong pakai sendok saja...the power of kepepet. Sementara Havermutnya saya nyetok sejak lama jadi ringkas saja. Menu sahur kilat, praktis dan mengenyangkan.

Ingredients:
Susu kedelai (tidak menakar)
1 buah pisang (dipotong kecil-kecil)
3 buah kurma (disuwir-suwir)
1 sdm Madu
5 sdm Havermut (Oatmeal)

Directions:
1. Panaskan sejenak susu kedelai sampai mendidih
2. Siapkan havermut dalam mangkok
3. Siramkan susu kedelai yang sudah dipanaskan itu. Aduk rata.
4. Letakkan pisang yang sudah diiris diatasnya
5. Tambahkan kurma yang sudah disuwir-suwir
6. Tambahkan madu
7. Siap disajikan.








Friday, August 10, 2012

(Puisi SasteraLapar) : Puisi Teh

Pagi nan cerah manakala matahari bersinar cemerlang
Udaranya yang segar mewangi
Pagi kan serasa nikmat
Bila ada secangkir teh wangi mengepul
Tersaji dihadapan mata
Tinggal masukkan apa saja
Gula
Sari jeruk
Daun mint
Susu
Atau sari buah
Duh, sungguh serasa surga dunia didepan mata

(Cerita SasteraLapar) : Cerita dari Sebungkus Quaker Oats



Waktu saya sedang berbelanja (membeli belah) di sebuah pasar swalayan (supermarket), saya beli quaker oats 500 gram warna merah dan yang menarik saya adalah tulisan dikemasan depannya yakni oat segera dan oat instan. Yang saya yakini bagian segera itu Malaysia punya sedang bagian instan adalah punya Indonesia. Lalu saya baca-baca lagi bagian belakang kemasannya ada kata lemak taktepu  dan lemak tepu , yang ada kurung bahasa Indonesianya berarti lemak tak jenuh dan lemak jenuh. Selanjutnya ada istilah khasiat dimana dalam bahasa Indonesia padanannya adalah gizi, sedang kata khasiat sendiri dalam bahasa Indonesia secara artinya lebih mengacu pada jamu-jamuan atau obat-obatan (ubat). 

Semisalnya kalimat berikut :
Jamu galian singset berkhasiat untuk menurunkan berat badan.
Khasiat obat generik tidak kalah dengan obat-obatan paten.
Lalu, kata gizi  contohnya sebagai berikut :
Dewasa ini, banyak balita di Indonesia yang mengalami gizi buruk.
Kandungan gizi dalam sepiring nasi pecel sangatlah tinggi.

(Puisi SasteraLapar) : Puisi Kopi

Warna hitammu mengandung misteri
Rasamu juga mengejutkan indera
Pahit, sangatlah pahit...
Namun sangatlah nikmat

Tumbuh di datar tinggi nan sejuk
Menebar aroma bebungaan nan wangi
Seolah parfum alam tercipta disana
Untuk kemudian menjelma jadi buah

(Resep SasteraLapar) : Kering Tahu Tempe ala Nono

Category:   Breakfast & Brunch
Style:   Other
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   5 orang cukup

Description:
Sebenarnya saya bingung mau dikasih nama apa, karena memang dasarnya kering tahu tempe. Cuma saya ambil gampangnya saja. Sederhana, dan tentunya terasa pedas karena saya tambahkan sambel uleg. Disajikan sebagai menu sarapan dirumah, apalagi keluarga saya baru sembuh dari sakit. Minimal 80% dihabiskan oleh mereka termasuk oleh adik ipar saya. Hehehehee.

Bahan-bahannya cukup diambil dari kulkas, yah sekalian memanfaatkan bahan makanan yang tak terpakai dirumah.

(Catatan SasteraLapar) : Nasi Sudah Menjadi Bubur? Jadikan Saja Bubur Ayam!


 
Ada pepatah Melayu yang berkata Nasi sudah menjadi bubur, yang artinya sudah kepalang basah, tidak dapat diperbaiki lagi. Ibarat nasi, saat ditanak ternyata kebanyakan air, akhirnya menjadi bubur dan tidak bisa dikembalikan jadi nasi lagi. Misalnya saja kita melakukan suatu kesalahan fatal seperti menyakiti, mengecewakan atau merusak harkat diri seseorang. Kehilangan kehormatan karena sebab yang beragam, kehilangan jatidiri atau drop karena mengalami suatu kejadian, seperti dikritik, dicaci, dimaki dan dihina hingga kadang kita sendiri depresi.
Atau ada lagi seperti contoh,

Z seorang pengusaha kaya, dia bergerak dibidang bisnis properti. Namun suatu saat dia mempercayakan proyek pembangunan apartemen Y kepada orang yang salah. Orang kepercayaan Y melakukan kesalahan kecil, yang berakibat perusahaan Z mengalami kerugian besar dan nyaris mengalami kehancuran. Z, sangatlah frustasi karena dia benar-benar sepenuhnya meyakini yang bersangkutan. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur.

(Catatan SasteraLapar) : Jilbab, Lemper, Bikang dan Semar Mendem

Sepuluh tahun yang lalu (sekarang 16 tahun) pada saat matakuliah Agama Islam, dosen Agama saya berkata begini :
Ibaratnya makanan, pemakai jilbab itu seperti lemper. Kenapa demikian? Karena untuk makan isi lemper kan harus dibuka dulu bungkusnya bukan? Masak ditelan sebungkus-bungkusnya? Sontak kami semua tertawa mendengarnya..Kemudian beliau melanjutkan..

Sedangkan kaum perempuan yang tidak berjilbab diibaratkan adalah kue bikang, dimana untuk menikmatinya nggak harus repot membuka bungkusnya, bahkan gampang kena debu dan pembeli bisa melihat langsung tanpa dibungkus. (edited)

(Catatan SasteraLapar) : Gado-Gado Pembauran


Pembauran itu artinya melebur, campur baur jadi satu, menyesuaikan diri atau apa ada makna lainnya? Ibaratnya lagi, pembauran itu mirip sekali dengan proses masak memasak didapur, seperti membuat gado-gado, bubur ayam, rujak, salad, pecel, atau bubur manado, dimana semua jenis makanan yang pada dasarnya berbeda dileburkan menjadi satu jenis makanan baru. 

Gado-gado misalnya, dalam satu piring terdiri dari potongan wortel, kacang panjang, tahu goreng, kentang rebus, sawi segar, ketimun, ditambah kerupuk, emping belinjo, tempe, plus bawang goreng diikat dengan saus kacang yang enak, dan masih ditambah dengan potongan telur rebus pula. Meski tidak melebur total, namun tetap menjadi wujud yang sedap dipandang dan menggoyang lidah.

(Catatan SasteraLapar) : Rujak Soto Banyuwangi


Rujak, barangkali sudah biasa. Sotopun juga demikian….dimana anda pasti sering mencicipi atau menelannya bulet-bulet berikut piringnya hingga licin tandas, iya kan? Ngaku!! Tapi bagaimana kalau rujak dan soto dijadikan satu piring? Terbayang nggak? Sebagian besar atau bahkan hampir semuanya pasti beranggapan itu suatu hil yang mustahal (kata Asmuni). 

Namun bagi masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur..mengawinkan rujak dengan soto bukan hal yang mustahil, karena itulah makanan khas mereka yang membuat lidah serasa menari Gandrung Banyuwangi (baca : gyandrung byanyowangay). Makanan jenis ini memadukan antara Soto Babat dengan Rujak Cingur atau Rujak Petis. Sekitar Agustus 1998, saya berkesempatan pergi ke Banyuwangi untuk jalan-jalan plus meneliti seni budaya sana secara langsung, disinilah saya dikenalkan dengan yang namanya Rujak Soto.

(Puisi SasteraLapar) : Pecel Cinta

Kupersembahkan pecel cintaku padamu
Ulurkanlah tanganmu padaku
Terimalah cintaku dalam sepiring pecel
Untuk semangat bak matahari pagi

Kupersembahkan untukmu pecel cinta
Ketimun kesegaran jiwa
Kacang panjang pantang menyerah
Bayam vitamin hati
Kecambah kesuburan inspirasi
Kubis kewaspadaan hati
Terangkum satu dalam nasi kesucian
Terekatkan oleh bumbu kacang persatuan
Semarak dengan lauk pauk, lalapan dan rempeyek nikmat
Sehati...senada...sejiwa

(Catatan SasteraLapar) : Pecel For The Soul


Sederhana namun kaya
Kaya namun sederhana
Mungkin layaklah jika hal itu nyata dalam sepiring atau sepincuk nasi pecel. Makanan rakyat yang sarat serat dan gizi (khasiat), yang menjadi sarapan pagi banyak kalangan, disuka dari yang gepeng (gelandangan pengemis)-jika ada kepeng- sampai kalangan berdasi yang mengkilap beraroma parfum dari Paris bebas bau keti. (hehehe). Dijualnyapun dari pinggir embong (Jw Timuran : jalan) hingga resto gedong yang harganya bisa (boleh) selangit. 

Thursday, August 9, 2012

(Resep SasteraLapar) : Kakap Asam Manis ala Nono


Category:   Meat & Seafood
Style:   Chinese
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   Suka-sukanya berapa

Description:
Memanfaatkan sisa ikan kakap goreng yang disimpan di kulkas, dan bumbu yang sederhana kalau menurut saya. Akhirnya jadilah ikan asem manis ala saya sendiri. Pedasnya sedikit saja dan sama sekali tidak melibatkan MSG dalam proses pembuatannya.

Bumbu dasarnya sama saja dengan resep sebelumnya, hanya ditambah saus tomat dan lebih banyak tomat sebagai penambah keasaman.

(Catatan SasteraLapar) : Rujak Cingur For The Soul


Bila ke Surabaya jangan lupa rujak cingur
Rasa khasnya telah harum namanya
Jika engkau suatu saat jatuh tersungkur
Bangkit kembali itulah intinya
Paduan antara yang enak dan yang tidak enak itulah yang menjadi pemadu khas rujak cingur, salah satu makanan khas Surabaya (dan Jawa Timur). Potongan hidung sapi (cingur) rebus –padahal cingur kan kesannya menjijaykan toh, aneka buah dan sayuran dipadukan dalam bumbu kacang plus petis mengubah satu jenis makanan yang nampak menjijikkan menjadi kelihatan lezat.

(Catatan SasteraLapar) : Soto Lamongan For The Soul 2

Berburu warung Soto Lamongan kadang bisa menjadi suatu kesenangan tersendiri. Semasa di Surabaya, saya sangat hobi mencari warung Soto yang saya anggap enak. Pertama kali saya ketemu warung Soto di dekat Jalan Gubeng Airlangga Gang IV, tepat di mulut gang yang mengarah ke Jalan Dharmawangsa, sejak tahun 1995 sampai terakhir kali pada akhir 2005, saya kadang berkunjung ke warung itu. Yang hanya berupa warung sederhana dan harganyapun cukuplah bagi kantong mahasiswa seperti saya pada masa itu. 

(Catatan SasteraLapar) : Soto Lamongan For The Soul 1


Anda tahu Soto Lamongan bukan? Soto khas wilayah Lamongan, Jawa Timur ini sangat enak. Kuah kuning gurih yang berasal dari campuran aneka bumbu termasuk warnanya yang keemasan karena bahan pewarna kunyit yang dipakai, plus potongan-potongan daun bawang, suwiran daging ayam, potongan telur rebus ditambah dengan koya (bubuk kelapa) yang makin menambah citarasa Soto Lamongan apalagi dimakan dengan sambal atau kecap. 

Saya biasanya menambahkan dua jenis kecap, yakni kecap asin dan kecap manis serta sambal yang banyak agar soto yang saya makan semakin mengundang selera. Bahkan yang suka bikin saya mikir sendiri adalah saya suka sekali menambah banyak koya ke dalam soto dengan fungsi selain mempergurih, juga mengentalkan kuah soto. Plus telur rebus satu butir, disamping itu saya selalu meminta tukang penjualnya untuk tidak memberi kulit ayam, karena saya paling benci dengan kulit ayam, biasanya sih saya meminta diambilkan daging bagian dada yang rendah lemaknya. Hmmm…enak sekali.

(Resep SasteraLapar) : Telor Petis


Category:   Side Dishes & Condiments
Style:   Other
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   20-30 menit

Description:
Pada saat hari Raya, telur petis ini harus ada sebagai teman makan ketupat, selain dengan sayur labu siam, sambal goreng dengan tambahan urap kelapa dan bubuk kedelai…hmm, luar biasa enak. Memang nampak hitam, itu dikarenakan pengaruh petis udangnya yang pada dasarnya hitam. Bagi orang bukan Jawa Timur mungkin terdengar aneh atau terlihat ‘menjijikkan’, tetapi coba kapan-kapan mampir ke Jawa Timur, terutama pada saat hari raya. Pasti ada saja yang menyediakan telur petis ini seiring dengan ketupat. Beda suku, beda selera, beda daerah, beda citarasa.

(Catatan SasteraLapar) : KRENGSENGAN NYAMBIK (BIAWAK)

Nyambik dalam bahasa Jawa Timuran artinya sama dengan biawak (Varanus Indicus). Ukurannya minimal 50 cm, dan panjang maksimalnya bisa sampai dua meter. Biasanya hidup di daerah tambak atau rawa-rawa maupun area pinggir sungai, karena makanan utamanya adalah hewan-hewan air dan ciri fisiknya sangat serupa dengan kerabatnya di pulau Komodo sana. 

Krengsengan juga adalah makanan khas Jawa Timur yang berupa daging dimasak dengan aneka bumbu hingga mengental dan berwarna kecoklatan, rasanya sangat lezat dan asalnya dari Pasuruan.

(Catatan SasteraLapar) : Menu Favorit Hari Raya

Assalamualaikum Guys and Gals....
Masih mengenang suasana hari raya kemarin-kemarin. Mungkin tidak seberapa istimewa bagi yang lain tapi setidaknya saya pengen cerita-cerita disini. Bolelebo toh? Hal yang paling menyenangkan saat lebaran adalah, MAKAAAN!!!! huehehehehehehe.....bener kan? jangan mengelak. Disamping telah menuntaskan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang dilarang, juga membersihkan diri dari segala "kotoran". Nah, salah satunya juga adalah makanan. 

Wednesday, August 8, 2012

(Catatan SasteraLapar) : Tempe Penyet


Hmmm…tempe penyet. Tahu kan? Banyak yang tahu pastinya, tempe yang dipenyet diatas sambal tomat, kemudian dimakan panas-panas dengan nasi anget? Pasti semuanya ngerti atau malah sebaliknya..hehehehe. Makanan rakyat, murah meriah dan gampang bikinnya.

(SasteraLapar's Poetry) : I Want My Ice Cream

I want my Ice Cream
I need the special one
Choco-vanilla with nut topping
Strawberry on its sides
With mint as variation... Caramel? okay!

Martabak Manis atau Terang Bulan?


Ngobrol lagi yuuukkk…Sambil ngopi, makan atau ngemil nggak masyalah!
Sebenarnya ini cerita lama sekali, kurang lebih sekitar 12 tahun yang lalu. Waktu itu saya baru naik kelas satu ke kelas dua SMA, dan orangtua beserta adik bermukim di Bekasi, tepatnya dikawasan Pangkalan Pasir, Rawalumbu. Kira-kira bulan Juni 1993 itulah saya untuk kali pertama berkunjung ke Bekasi, yah hitung-hitung melepaskan diri dari ke-betean tinggal di Malang. Waktu mereka pindah, saya menolak untuk ikut karena kasihan dengan Eyang Kakung, ditambah waktu itu tinggal bersama Bude dan Pakdhe dari pihak Papa.

(Resep SasteraLapar) : Ayam Parepe



Category:   Barbecue & Grilling
Style:   Other
Servings:   15 menit persiapan, 75 menit proses masak

Description:
Sebenarnya saya dapat resepnya dari leaflet kecap Bango saat ada Festival Jajanan Nusantara di Malang hari Sabtu kemarin. Kebetulan setelah baca-baca, resep ayam parepe yang lebih mudah untuk diamalkan. Apalagi ada stok beberapa potong sayap, leher dan bagian ayam lainnya di kulkas, itulah yang dimanfaatkan.

Saya tidak tahu persis sih parepe yang aslinya seperti apa, tapi minimal cobain yang mudah-mudah dulu.

(SasteraLaparEnglish) : I Love Cooking

Old Note



I love cooking! Every spent times, I always try to cook but it only occurred when I come back to my hometown. I am so lazy if I cook in my boarding house, because as you know, I don’t want to bother others with my cooking, though only its scents. I learnt cooking by seeing the way my mum cooks, nothing else. Then I tried what I’m interested in. Occassionally, I helped my mum to cook and I learnt a lot from it. Home’s kitchen has become my cooking laboratory, I sometimes buy several condiments such as curry powder, black pepper powder, even I recognized such spices only from its aroma as cumin, cardamom, cinnamon, lemongrass, ginger, galangal, curcuma, and many more. It’s just for experience.

Monday, August 6, 2012

(Resep SasteraLapar) : Nasi Tomat


Category:   Breakfast & Brunch
Style:   Middle Eastern
Special Consideration:   Kosher
Servings:   30 menit - 1 jam

Description:
Resep ini pemberian dari tetangga sebelah rumah yang keturunan Arab. Ternyata membuat nasi tomat ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Sempat bikin kesalahan saat mengkaru nasi. Sayapun nggak sendirian memasaknya, karena belum pernah buat nasi macam ini, akhirnya untuk beberapa proses saya dibantu ibu saya. Alhamdulillah jadilah nasi tomat itu dengan beberapa modifikasi.

(Resep SasteraLapar) : Ayam Goreng ala Bali



Category:   Meat & Seafood
Style:   Other
Special Consideration:   Kosher
Servings:   45 menit

Description:
Resep ini terinspirasi dari tayangan Gula-Gula Bara Pattiradjawane tanggal 25 Desember 2010, kebetulan bahan-bahannya juga mudah didapat jadi langsung saja saya keesokan harinya buat. Ayamnya pilih yang ada saja, didalam kulkas embat saja. Kalau di TV ayamnya utuh, kali ini saya sesuaikan dengan kebutuhan.

(Resep SasteraLapar) : Steak Tempe



Category:   Side Dishes & Condiments
Style:   American
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   15 menit untuk saus

Description:
Steak tempe ini juga bisa dibuat dari sisa burger tempe yang tidak terpakai. Kebetulan masih ada sisanya dan ada kentang goreng beku jadi ya ditambahkan sekalian saja..

Tinggal buat sausnya saja.

(Resep SasteraLapar) : Burger Tempe




Category:   Sandwiches
Style:   Other
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   45 menit

Description:
Tempe sudah sejak lama dapat dibuat menjadi aneka ragam menu masakan. Mulai dari bacem, oblok, sambel goreng, kering tempe, kripik tempe sampai brownis tempe.

Berikut ini versi saya :

(Resep SasteraLapar) : Tumis Wortel Kecap Sederhana




Category:   Appetizers & Snacks
Style:   Other
Special Consideration:   Quick and Easy
Servings:   2 porsi atau terserah

Description:
Tanpa sengaja terbersit ide untuk buat makanan ini. Kebetulan ada wortel nganggur, jadi sekalian dimanfaatin. Mana wortelnya gede jadi enaklah dijadiin satu hidangan.
Enak juga untuk pembuka, mau dimakan pakai nasi..boleh, dicemil juga bisa. Atau kalau misal sisa, bisa dicampur telur untuk jadi omelet wortel kecap.

Sederhana kan?

(Resep SasteraLapar) : Sayur Merica Rembang


Recipe


Category:   Sarilaut
Style:   Jawa
Special Consideration:   100% Halal
Servings:   Bebas mau berapa

Description:
Resep ini saya dapat disebuah situs dan juga mengingatkan saya pada masakan jaman dahulu kala. Konon Sayur Merica yang merupakan masakan khas Rembang, Jawa Tengah ini sudah ada sejak jaman dulu. Namanya sayur tapi bahan dominannya ikan.

Rasanya? Wow...dominan merica dibanding cabenya. Berikut ini saya berikan resep dasarnya...dan sedikit penambahan. Silakan mencicipi

Arbanat


Kemarin pagi jam 8.30 saya sedang berjalan dari kos-kosan menuju kampus. Sudah janjian dengan mahasiswa untuk pergi bersama ke Ambarawa saat itu. Cuaca juga sedang tidak menentu dan jalanan juga agak sepi. Kebetulan ada seorang lelaki yang memegang alat semacam rebab dan kotak seng yang dipanggul dibahunya. Saya kenal penjual sejenis itu...penjual arbanat! Lama sekali saya tidak bertemu dengan penjual makanan ini.

Bubur India (Gujarat Porridge), A Typical Ramadan Dish of Semarang

There are so many ways to celebrate Ramadan, and it can be even different from one place to other ones. It includes the specific dish which is only served during the blessing Ramadan. One of them is porridge… Various porridges are served in particular mosques in Indonesia (and other countries). For example bubur hitam Melayu (black Malay porridge) in Medan (North Sumatra), bubur samin (butter fat based porridge) in Surakarta (Central Java), bubur arab (Arabic porridge) in Tuban (East Java), and also bubur India or in another name bubur Gujarat (Gujarati Porridge) in Semarang (Central Java).

Friday, July 27, 2012

(Sastera Lapar Cerita) : Ranjem dan Kampel Wangon


Perjalanan ke suatu wilayah, apalagi yang belum dikenal tentunya membawa sensasi tersendiri. Terlebih jika berhubungan dengan kuliner. Saya pribadi sepanjang itu halalan toyyibah, kuliner model apapun yang khas pasti akan dengan sedaya upaya saya cicipi kendati belum selevel Bondan Winarno yang maknyus itu. Daerah Banyumas ini mempunyai kekayaan kuliner yang unik, dan kadang-kadang ada beberapa jenis makanan yang endemik di suatu kecamatan tapi tidak dijumpai di kecamatan lainnya meski satu kabupaten atau eks karesidenan.

(Sastera Lapar Cerita) : Yang Sedap dari Wonosobo

Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat. Mulai dari sekedar ‘mbolang’, memuaskan dahaga belanja baik oleh-oleh khas sampai benda-benda bergengsi yang sebenarnya ditempat dia ada dan lebih murah, hingga tentunya cicip-cicip masakan khas setempat.  Ada yang suka jalan-jalan tapi tidak suka menjelajah lidah, yah..tentunya itulah keragaman hidup. Saya termasuk jenis yang lumayan suka jelajah lidah (tentunya yang sesuai dengan keyakinan saya), toh itu hak asasi manusia, hehehehe.

(Sastera Lapar) : Puisi Rainbow Cake

Selapis demi lapis
Warna-Warni dari pewarna
Direkatkan dengan krim putih menggoda
Entah krim biasa
Atau krim keju
Sepotong demi sepotong
Sewarna demi sewarna
Dihimpun menjadi satu kesatuan
Menjelmalah kue pelangi
Mengingatkanku akan pelangi yang tinggi
Dengan pundi emas diujungnya
Namun pelangi ini menggoda dilidah

Membuai mata, berujung dilidah
Merah jingga kuning hijau biru nila ungu
Kadang dengan warna lain coklat atau hitam
Tergantung selera pembuatnya
Rainbow cake
Kue Pelangi
Mewakili hidup yang penuh warna
Dengan wujud penuh pewarna


Bambang Priantono
12 Juni 2012
Semarang

(Sastera Lapar Cerita) : Khao Neow Ma-Maung

Saya memang nggak pinter bicara soal makanan. Banyak ahlinya Waduh, ngeper saya kalau ngomong soal makan memakan, bisa-bisa dibabat dach..hahahahaha. Tapi…sutralah, kan saya ngomong sesuai dengan apa yang saya ketahui toh. Alhamdulillah saya dikaruniai oleh-Nya naluri suka makan...hehehehehe

Salah satu makanan yang baru saya jumpai saat di Malaysia adalah Ketan Mangga. Memang jajanan itu bukan asli Malaysia, melainkan asal tetangga sebelahnya yakni negeri Gajah Putih alias Thailand. Itupun tidak sengaja, setelah makan Laksa Kluang di Kluang Station daerah Ampang, dan itu menjelang kita pergi pulang, Pakdhe Karto mendatangi gerai makanan khas Thailand yang penjaganya juga kebetulan orang Thai tulen. Hmmm…aneka jajanan khas Thailand bergelimpangan disana, tapi yang paling menarik perhatian saya adalah dua buah bakul besar yang isinya adalah ketan (pulut). Warnanya agak beda…yang satu putih-putih mangkak, sedangkan yang satunya putih tapi agak kehijau-hijauan.

Wednesday, May 23, 2012

AL DESCO

Just sitting in front of your computer
Your laptop, your netbook or whatever
One hand holds your lunch or dinner
One other plays on the keyboard

When your fingers are dancing on the board
Your other fingers are bringing the meal into your mouth
That's your lunchtime
But you don't have to go out

Cannot leave every minutes for your working or net socializing
That's so practical to have your lunch or dinner
Just eat and you can enjoy your time and exist virtually
That's so Al Desko, not Al Fresco anymore

No time wasting, it's the reason of Al Desko
Your belly is full, the work is done
And when you are away
Your keyboard cries about the crumbs you leave



Sasteralapar 2011-2012

Monday, May 7, 2012

PUISI SATE JAMUR

Kenyal-kenyal empuk
Nyaris tak beda dengan lemak sapi
Dengan paduan bumbu kacang
Dibakar sampai kecoklatan
Bertabur potongan cabai
Bawang goreng
Irisan lontong sebagai pengganjal
Disantap kala cuaca mendung
Sungguh nikmat tiada tara
Di Wonosobo nan sejuk
Sembari menikmati semilir angin
Di tepi alun-alunnya
Seratus persen nabati
Benar-benar membuat rindu
Untuk kembali menikmatinya

Duhai...Sate Jamur


7 Mei 2012
Semarang 


Juga dipublikasikan di Multiply

Thursday, May 3, 2012

Memasakpun perlu Cinta


Cinta itu sejagat (universal), dapat ditemukan dimana-mana, cinta berasal dari dalam hati dan pikiran, dari cinta sejati hingga cinta nafsu. Cinta juga adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita. Seringkali para anak muda mengatakan “Dunia hanya milik berdua, yang lain ngontrak”, sebagai kekuatan cinta yang dahsyat. Karena cinta, seseorang bisa berubah 180 derajat….bisa menjadi baik, atau malah memburuk.
Cinta juga bermakna sangat luas, lebih dari sekedar cinta antara dua insan berbeda jenis yang terikat oleh kimia-kimia jiwa, jantung berdebar, hati berbunga, mata saling berpandangan, selalu terbayang oleh sang pujaan hati yang kata sebuah lagu lama begini :
Aku mau makan, ingat kamu

Aku mau tidur, ingat kamu

Aku mau mandi, ingat kamu

Tuesday, May 1, 2012

A HOT COCOA

A cup of hot cocoa
Smokey, smell strong
In front of me
Accompanies my silent morning
Passionate
Extravagant feeling
Its bitter sweet taste is rolling
From my lips into my throat
Aaahh..
Bitter but there’s a sweetness within it
Thanks God for this bitter sweet cocoa
I love it


010512

TIGA CANGKIR KOPI

Secangkir kopi tubrukMenemaniku kala malam yang menggigit. Tatkala kantuk melanda saat aku begadang menyelesaikan berbagai tugasku. Biarpun bukan berarti engkau ditubrukkan ke mobil ataupun kereta api, namun rasanya engkau begitu nendang dalam urat-urat tubuhku sehingga aku kembali bersemangat menuntaskan apa yang seharusnya kuselesaikan, kendati harus melawan jam biologisku sendiri. Kamu begitu berjasa bagiku secangkir kopi tubruk..

Ralat...bukan secangkir, mungkin segelas, satu mug atau entah apa. Pahit-pahit manis, tapi aku tetap menyukainya.

Secangkir Capuccino
Kala pagi, secangkir capuccino sudah hadir dihadapanku. Kaya rasa, kombinasi yang indah antara kopi nan pekat, coklat dan krim yang mengelus-elus indera penciumanku. Manis, pahit, creamynya begitu menggugah perasaanku. Raga, jiwaku kembali terbangun setelah sekian waktu tertidur lelap. Secangkir Capuccino itu telah membangunkan semangatku kembali. Siap beraktivitas dengan kalori yang ditambahkan dari krimer itu. Capuccino, biarpun asalnya dari Italia, tetapi sudah jadi bagian dari gayaku. Ditemani dengan biskuit atau roti bakar yang nikmat.

Lezat....Menemani pagi yang sunyi, sebelum memulai apapun.


Segelas Kopi Jos
Ketika aku berada di kota Jogjakarta, sembari duduk diwarung angkringan, segelas kopi jos sudah ada didepan mata. Kopi tubruk panas-panas berpadu dengan gula dan sebongkah arang panas membara yang dicelupkan setelah kopi disajikan. Aku tak tahu pasti mengapa arang panas membakar ini dimasukkan ke dalam larutan kopi ini. Ternyata bagiku rasanya begitu menakjubkan, apakah karena kafein yang sudah dinetralisir ataukah sugesti yang berkembang didalam benakku bila kopi ini mampu membuat hati lebih semangat?

Ditemani dengan ketan bakar maupun nasi kucing sambil bercengkrama dengan angin malam serta kawan-kawan. Ah, betapa merindukan nuansa kopi jos itu lagi...(artinya harus ke Jogja nanti bila ada masa). 








20 Desember 2011
Semarang

 

(Pembuka) : Jangan Dibuka

Lapar adalah anugerah setiap makhluk
Bertanda perut keroncongan
Dangdutan atau bahkan hardcore-an
Itu semuanya sah belaka..
Lapar hingga perut berdemo
Hmmm..terbayang yang lezat-lezat
Silakan datang kemari
Kubuat kalian lapar setelah membacanya

Peringatan:
Lapar jangan buka laman ini karena akan membuat anda terbirit-birit cari makan




Semarang
1 Mei 2012