Tuesday, August 14, 2012

(Puisi SasteraLapar) : Memasak Dalam Persimpangan

Kuhimpun semua bumbu yang aku beli
Kurajang halus-halus bumbu-bumbu
Kulumatkan hingga tak lagi berwujud
Wadagnya telah menjelma dalam batu cobekku

Kuterpaku kemudian...
Manakala aku harus menghadap bahan baku
Dadaku berdebar manakala tiba dipersimpangan
Bahan manakah yang aku pilih?

Seolah tergiring rasa penasaranku
Kuambil salah satu dari sekian bahan baku
Kumasukkan sisanya kedalam lemari es
Biarkan membeku, namun tak membekukan hati

Kupotong besar-besar bahan baku itu
Kulumurkan bumbu yang sudah jadi hingga rata
Kubiarkan bumbu itu meresap, mewarna dan menandainya
Tinggal kusiapkan periuk tuk hasil pamungkas

Kinipun aku bimbang...
Akan kuapakan bahan yang t'lah nyaris jadi ini?
Dikukus?
Digoreng?
Ditumis?
Diungkep?
Dipanggang?
Dibakar?
Dimakan begitu saja?

Aku bagai menghadapi sebuah jalan yang bercabang banyak
Mana yang harus kupilih dari sekian ini?
Sementara bahan baku berbusana bumbu itu masih menungguku


Bambang Priantono 070806

No comments:

Post a Comment