Cinta itu sejagat (universal), dapat ditemukan
dimana-mana, cinta berasal dari dalam hati dan pikiran, dari cinta sejati
hingga cinta nafsu. Cinta juga adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita.
Seringkali para anak muda mengatakan “Dunia hanya milik berdua, yang lain
ngontrak”, sebagai kekuatan cinta yang dahsyat. Karena cinta, seseorang bisa
berubah 180 derajat….bisa menjadi baik, atau malah memburuk.
Cinta juga
bermakna sangat luas, lebih dari sekedar cinta antara dua insan berbeda jenis
yang terikat oleh kimia-kimia jiwa, jantung berdebar, hati berbunga, mata
saling berpandangan, selalu terbayang oleh sang pujaan hati yang kata sebuah
lagu lama begini :
Aku mau makan, ingat kamu
Aku mau tidur, ingat kamu
Hahahahaha…..ternyata
cinta bukanlah sesempit itu. Cinta itu fitrah, dan laskarnya banyak
bergentayangan dimana-mana bak kuntilanak nyasar di mall. Mau temukan cinta?
Bongkarlah isi hati anda, kepada siapakah atau untuk apa cinta anda hendak
dihaturkan.
Sayapun mengalami
hal yang serupa, pada saat membaca seri tematis Gober Bebek yang berjudul SEDAAAP, dimana buku itu merupakan
kumpulan cerita Donal Bebek yang bertema masak memasak berikut kisah-kisah lucu
yang ada didalamnya. Salah satu cerita diantaranya, manakala Gober Bebek
berkunjung untuk makan di rumah Nenek Bebek. Gober bertanya, “Kenapa Nenek
tidak membuka restoran?”, Nenek Bebek menjawab, “Sebenarnya sudah,”…”Tentu!
Waktunya hanya sebentar.” Kemudian diceritakan betapa sedikit bantuan Agus
Angsa yang seringkali mencicipi, tapi sampai habis makanan-makanan untuk tamu.
Sampai-sampai Nenek meminta Agus untuk menjaga parkir diluar gudangnya yang
dijadikan restoran, yang tetap saja, Agus tetap tertidur. Akibatnya Nenek
menyuruh Agus menjadi penerima tamu. Sikap Agus yang selalu menempel ke jendela
melihat orang makan inilah yang membuat restoran Nenek laris manis.
Namun, kenapa
restoran Nenek tutup? Karena satu hal, bahwa Agus tidak lagi berselera dengan
makanan yang hendak diberikan kepada tamu, ditambah kualitas masakan yang
menurun seiring dengan makin bertambahnya tamu. Dari situlah Nenek tersadar
bahwa memasakpun juga diperlukan perasaan. Perasaan yang juga termasuk cinta
didalamnya.
Kisah dari sebuah
bacaan anak-anak ini sangat menggugah saya. Saya tersadar, bahwa cinta bukan
hanya diungkapkan dengan kata-kata romantis nan mellow sumellow darellow andi
low yang kadang memualkan perut, membuat jiwa melayang-layang hingga lupa
daratan jika dosisnya berlebihan (hueekkk). Ibu memasakkan makanan untuk kita
juga karena cinta, cinta kepada keluarganya, sehingga masakannya terasa enak
meski sebenarnya rasanya biasa-biasa saja. Namun, karena ada cinta didalamnya
maka yang memakanpun asik-asik belaka.
Bagaimana membuat
masakan terasa enak? Masukkan selalu bumbu cinta ke dalam setiap masakan anda.
Bumbu cinta ini hukumnya wajib! Meskipun hanya memasak telur matasapi. Irislah
bawang merah dengan segenap rasa, meski nantinya akan menangis Bombay karena
kepedasan, uleglah semua bumbu-bumbu dengan rasa senang, kupaslah bahan baku
dan olah dengan hati senang, dan cinta. Kalau perlu memasaklah sambil
bernyanyi-nyanyi untuk menghilangkan stress dan jadikan memasak sebagai
penyalur rasa. Biarpun masakan anda gosong, tapi pandangilah dengan perasaan
bangga, karena setidaknya anda berusaha untuk menyajikan sesuatu, baik untuk
diri sendiri maupun kepada siapapun. Gosong? Itulah pembelajaran…pembelajaran
cinta, karena dalam melakukan segala sesuatu jika tanpa dasar cinta tidak akan
ada artinya (jangan kelewat Mellow, tahu?). Buat lagi, hingga menjadi terbaik.
Para koki terkenal misalnya, disamping memasak sebagai tuntutan pekerjaan, juga
dikarenakan perasaan cinta sehingga rasanya seperti nendang dalam hati.
Sebaliknya, jika
kita memasak dengan asal-asalan, maka apa yang dihasilkan juga terasa hambar,
meski enaknya bagaimanapun. Berbeda dengan masakan yang dibuat dengan penuh
rasa, karsa dan cita…
Sebelum saya
akhiri, pernah ingat cinta bermula dari perut? Kadang cinta juga timbul dari
masakan, dari memasak. Misalnya cerita ini :
Juminten, seorang pembantu rumah tangga miskin yang
kemana-mana selalu dikawal satu peleton satpam dan intelijen jatuh cinta dengan
Jumino, seorang supir pribadi yang BMW-nya satu lapangan parkir yang tinggal di
sebelahnya. Jumino adalah cowok paling ganteng satu RT tempat Juminten
bermukim. Diam-diam Juminten berburu informasi dari teman-teman sesama pembantu
untuk mengetahui selera makan sang Jumino, ditambah hobi nonton Mbak Jang Geum.
Setelah penyelidikan sana sini, akhirnya Juminten menemukan fakta, bahwa Jumino
sangat menggemari….SEMUR JENGKOL dan semua yang berbahan jengkol hingga
kentutnya selalu bau ‘sangar’. Jumintenpun berinisiatif untuk memodifikasi
jengkol-jengkol yang ada. Demi cinta kepada sang arjuna, tanpa pamrih..cieeee…
Mulailah Juminten mencari-cari ide, siang dan
malam…sampai-sampai jatah majikannyapun suka dilupakan. Seharusnya dimasakkan
soto ayam, eh ketuker makanan anjing!!!.
Juminten membuat kreasi jengkol aneka rupa, gak lepas dari coba-coba. Hingga
setelah 7 hari 7 malam, hingga majikannya mengalami kasus kurang gizi…akhirnya
terciptalah kreasi ala Juminten…
Steak Jengkol, Jengky pizza, roti lapis isi jengkol,
jengky burger, bahkan sampai pepes jengkol super…dengan biji jengkol gede-gede,
dan jengkol goreng dengan lalap daun simbukan (Jw : daun kentut, atau kahitutan
dalam bahasa Sunda), plus…sari jengkol rasa mangga istimewa.
Waktu Jumino datang ke rumah Juminten untuk mengambil
pesanan Ny. Bonbon majikannya, Juminten dengan cueknya langsung mengajak makan
Jumino di ruang makan, sementara majikannya masih menjalani terapi perbaikan
gizi. Jumino langsung makan dengan lahap, hingga tak sadar piring-piringpun
nyaris dimakannya juga (walah!). Setelah memakan jengkol karya Juminten…Jumino
selalu terbayang kelezatannya dan bermimpi setiap malam. Mimpinya, dia menolong
Juminten yang tenggelam dalam samudera jengkol…yekzzz..Akibatnya….sejak itu
setiap hari Jumino selalu datang minimal untuk sarapan di rumah Juminten dengan
menu jengkol yang berbeda-beda. Jumino merasa tidak bisa hidup tanpa jengkol
kreasi Juminten, sehingga menikahlah mereka berdua dengan maskawin seperangkat
jengkol berikut pohonnya..
Itulah cinta, dan
memasak dengan cinta adalah salah satu laskar cinta….Dari perut naik ke hati. Ungkapkan
rasa cinta anda kepada siapapun dengan masakan anda (biar gosong dan jika
memang suka memasak)
Catatan lama yang diulang kembali
No comments:
Post a Comment