Kata-kata itu masih berada dalam piring pikiranku
Abjad demi abjadnya masih tersusun dalam relungku
Berkeliaran, bergentayangan dalam keadaan mentah
Kutangkapi abjad demi abjad yang masuk dalam pikiran itu
Kuhimpun gantang-gantang kata itu menjadi satu
Dalam suatu mangkuk candradimuka yang kubuat dari jiwaku
Sementara ragaku mempersiapkan periuk besar berisi air inspirasi
Membakarnya dengan api-api emosi dan gairah
Segantang kata kumasukkan kedalam periuk tadi
Kubumbui dulu sebelumnya dengan bunga-bunga bahasa
Kuracikkan dulu gantang-gantang itu hingga siap masak
Dengan rasa berdebar kumasukkan kata demi kata kedalam periuk membara
Untuk beberapa saat aku terdiam
Menunggu gantang kata tadi menunjukkan kematangannya
Kurebus gantang kata itu hingga menjadi untai-untai indah
Dengan aroma yang menggoda selera untuk berpuisi
(Bambang Priantono, 100806)
Abjad demi abjadnya masih tersusun dalam relungku
Berkeliaran, bergentayangan dalam keadaan mentah
Kutangkapi abjad demi abjad yang masuk dalam pikiran itu
Kuhimpun gantang-gantang kata itu menjadi satu
Dalam suatu mangkuk candradimuka yang kubuat dari jiwaku
Sementara ragaku mempersiapkan periuk besar berisi air inspirasi
Membakarnya dengan api-api emosi dan gairah
Segantang kata kumasukkan kedalam periuk tadi
Kubumbui dulu sebelumnya dengan bunga-bunga bahasa
Kuracikkan dulu gantang-gantang itu hingga siap masak
Dengan rasa berdebar kumasukkan kata demi kata kedalam periuk membara
Untuk beberapa saat aku terdiam
Menunggu gantang kata tadi menunjukkan kematangannya
Kurebus gantang kata itu hingga menjadi untai-untai indah
Dengan aroma yang menggoda selera untuk berpuisi
(Bambang Priantono, 100806)
15 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment